PPT PKN by on Scribd
Tampilkan postingan dengan label PKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PKN. Tampilkan semua postingan
Senin, 17 Desember 2018
Senin, 03 Desember 2018
BAB VII Bangga Memiliki Negara yang Besar
BAB VII
BANGGA MEMLIKI NEGARA YANG BESAR
A. Bangga sebagai Anak Indonesia
Mengapa kamu bangga menjadi anak Indonesia? Apa yang kalian banggakan? Apakah karena memiliki wilayah yang luas dan kaya sumber daya alam? Apakah karena beranekaragam yang dapat hidup rukun dan damai? Ternyata tidak hanya itu!
Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka berkat perjuangan para pahlawan. Mereka berjuang beratus-ratus tahun berjuang merebut kemerdekaan dengan mengusir penjajah.
Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia hidup sengsara dan bodoh. Kekayaan alam yang dimiliki dikuasai untuk kepentingan penjajah. Bangsa Indonesia pun berjuang mewujudkan kemerdekaan seperti bangsa lain.
Pada masa itu timbullah perlawanan yang dipimpin oleh tokoh masyarakat, laskar rakyat, pemuda, dan alim ulama. Misalnya Sultan Agung, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Teuku Umar, dan Cut Nya‘ Dien. Bangsa Indonesia berjuang dengan persenjataan sederhana tetapi, mampu memenangi peperangan. Mereka memiliki semangat pantang menyerah, pantang mundur, dan gagah berani.
Para pejuang rela berkorban harta benda dan nyawa. Semua jiwa raganya diserahkan demi bangsa dan negara untuk merdeka. Banyak pahlawan yang gugur di medan perang.
Akhirnya pada tangal 17 Agustus 1945 negara Indonesia mencapai kemerdekaan. Setelah merdeka, bukan berarti tugas bangsa Indonesia selesai.
Kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan. Sekarang dibutuhkan kerja keras dan disiplin. Tugas kamu sekarang adalah belajar rajin untuk meraih cita-cita. Sehingga dapat mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia. Banggakah kamu sebagai anak Indonesia?
Perhatikan bacaan di bawah ini!
Hari Minggu pagi Kampung Telaga Sari bekerja bakti. Warganya berasal dari berbagai daerah. Ada suku Jawa, Sunda, Bali, Madura, dan Batak. Bahkan Pak Sok Young dari keturunan Cina.
Mereka hidup rukun dan damai. Pagi itu, tua- muda, kaya -miskin bersama-sama giat bekerja. Mereka sadar akan kewajiban sebagai warga gotong royong membina kampung. Mereka bergotong-royong memperbaiki jalan kampung. Remaja dan anak-anak menanam pohon di tepi jalan. Andi besama teman -temannya ikut membantu. Para ibu menyediakan minuman dan makanan.
Kampung Telaga Sari tampak bersih, rapi, indah, dan nyaman. Andi bangga tinggal di kampung Telaga Sari
BAB VI Ciri Khas Bangsa Indonesia
BAB VI
CIRI KHAS BANGSA INDONESIA
A. Kebhinnekaan
Wilayah negara Indonesia sangat luas, yaitu dari Sabang di Pulau Sumatera sampai Merauke di Pulau Papua. Masyarakat yang mendiami pulau besar dan kecil memiliki keanekaragaman bangsa dan budaya. Bentuk keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat dilihat dari perbedaaan rumah adat, pakaian, lagu daerah, dan sebagainya.
Meskipun memiliki perbedaan, bangsa Indonesia dapat hidup berdampingan. Mereka hidup dengan aman dan damai. Bangsa Indonesia hidup dalam keanekaragaman tetapi, mengutamakan persatuan. Ini sesuai dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.” Artinya, meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu.
Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang beragam. Setiap suku bangsa mempunyai adat istiadat yang berbeda-beda. Kebhinnekaan suku bangsa Indonesia merupakan modal dalam membangun negara.
Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Adat- istiadat yang kaya dan beragam sangat menakjubkan bangsa-bangsa di dunia. Misalnya, upacara pembakaran mayat di Pulau Bali yang disebut Ngaben. Di Desa Trunyan, Bali, jenazah hanya diletakkan di atas tanah, tidak dikubur dan tidak dibakar yang disebut “ngutang mayit.” Di Yogyakarta dan Surakarta ada upacara Sekaten. Sekaten merupakan upacara adat untuk menyambut datangnya bulan Maulud. Upacara Kesodo di Gunung Bromo, Jawa Timur berupa memberikan sesajen di kawasan gunung.
Masih banyak lagi upacara-upacara adat yang menarik wisatawan. Di antaranya, di Jawa Tengah ada “ngruwat” dan “tedak siti”. Upacara lompat batu di Pulau Nias. Upacara Belian obat oleh suku Dayak di Kalimantan Timur.
Adat-istiadat sangat erat hubungannya dengan suatu agama dan kepercayaan yang dianut. Masyarakat Indonesia selain memeluk agama, sebagian mengenal adanya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Keragaman bangsa Indonesia yang lain adalah kesenian, seperti seni tari dan seni pertunjukan. Tari Bondan dan Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Piring dari Sumatera Barat dan masih banyak lagi.
Selain seni tari, seni pertunjukan setiap daerah memiliki corak yang berbeda. Misalnya, ketoprak dan wayang kulit dari Jawa Tengah, ludruk dari Jawa Timur, dan reog dari Ponorogo.
Pernahkah kalian melihat orang Eropa menari Jawa, memainkan wayang orang atau wayang kulit? Ternyata kesenian Indonesia juga dikagumi oleh bangsa lain.
Keragaman suku bangsa dan budaya merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Kebudayaan bangsa Indonesia tidak kalah dengan budaya asing. Kamu seharusnya merasa bangga dengan keanekaragaman bangsa Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia digambarkan dalam TMII (Taman Mini Indonesia Indah) di Jakarta. Pernahkah kalian ke TMII?
B. Kekayaan Alam
Negara Indonesia terkenal dengan tanahnya yang subur. Alamnya me-nyimpan berbagai kekayaan alam. Di daratan dan lautan terdapat sumber daya alam yang melimpah.
Sebagai bangsa Indonesia sepantasnya kita bersyukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Kekayaan alam semesta ini untuk men-cukupi kebutuhan manusia. Tujuannya agar manusia sejahtera.
Kita menikmati nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran, susu, dan buah-buahan setiap hari. Itu semua terdapat dalam alam Indonesia. Di perairan juga tersimpan sumber daya alam yang melimpah, seperti berbagai jenis ikan, karang, rumput laut, dan minyak bumi.
Ikan dapat diolah dan dikemas dalam kaleng. Rumput laut dikemas menjadi alat kecantikan dan makanan ringan serta minuman. Pernahkah kalian minum es rumput laut? Rasanya enak dan segar.
Wilayah Indonesia juga banyak terdapat dataran tinggi, udaranya sejuk, segar, dan bersih. Dataran tinggi selain untuk perkebunan juga untuk pariwisata.
Hasil perkebunan di dataran tinggi, misalnya teh, kopi, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Daerah dataran tinggi antara lain Dieng di Jawa Tengah, Puncak di Jawa Barat, Batu Malang di Jawa Timur. Pernahkah kalian pergi wisata ke daerah dataran tinggi dan pegunungan? Suatu saat kalian perlu mencobanya!
- Hasil kekayaan alam di Indonesia selain untuk kebutuhan bangsa Indone-sia sendiri, juga dijual ke luar negeri. Meskipun wilayah Indonesia alamnya kaya dan subur, bukan berarti kita boleh bermalas-malasan.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, kita patut bersyukur dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Betapa bahagia dan bangganya jika bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan mampu bersyukur. Kebanggaan ini dapat ditunjukkan dengan mencintai tanah air, rela berkorban, rajin belajar, dan bekerja keras untuk kemajuan bangsa dan negara.
C. Keramahtamahan
Keramahtamahan merupakan perilaku yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Keramahtamahan dapat menjalin hubungan kekeluargaan. Orang yang ramah sangat dikenal dan sangat disenangi oleh masyarakat sekitarnya.
Perhatikan perilaku ramah tamah terhadap orang lain dalam cerita di bawah ini.
Sore itu Ayah dan Ibu tidak ada di rumah. Mereka berbelanja ke pasar . Di rumah hanya ada Yusi dan Andi. Tiba-tiba terdengar pintu depan diketuk orang.
“permisi, permisi…, Assalamualikum!”
Yusi cepat-cepat keluar. Dibukakan pinyu ruang tamu. Rupanya Pak Impron teman kantor Pak Yahya.
“Bapak ada, Nak?” Tanya Pak Imron. “Bapak dan Ibu pergi.sebentar. Silahkan masuk, Pak” jawab Yusi.
Pak Imron dipersilahkan duduk.
Tidak lama kemudian Yusi keluar sambil membawa minuman dan kue. Yusi dengan sopan mempersilakan Pak Imron untuk menikmatinya. Tak lama kemudian Pak Yahya dan Ibu Tina datang dan segera menemui tamunya dengan hati senang.
Sikap Yusi dan kedua orang tuanya menunjukkan sikap keramahtamahan. Sikap ini ditunjukkan Yusi dengan bersikap sopan, menerima tamu dengan senyuman dan hati yang senang. Keramahtamahan juga dapat ditunjukkan dengan bertegur sapa, berbicara sopan, menghormati, dan membantu orang lain.
Bangsa Indonesia termasuk sebagai bangsa yang ramah. Wisatawan mancanegara datang ke Indonesia disambut dengan keramahtamahan. Mereka tertarik dan betah tinggal di Indonesia
BAB V Lingkungan
BAB V
LINGKUNGAN
A. Di Lingkungan Keluarga
Perhatikan perilaku Andi di rumah sehari-hari!
Di rumah, Andi tinggal bersama ayah, ibu dan kakaknya. Andi sangat menyayangi keluarganya. Ia selalu bersikap sopan kepada ayah dan ibunya.
Jika berbicara, sopan dan pelan. Kewajiban di rumah dilaksanakan dengan tertib. Ia tidak pernah mem-bantah perintah ayah dan ibunya. Nasihat orang tuanya selalu diingat dan dikerjakan dengan baik. Jika akan pergi ke sekolah atau bermain-main di rumah teman, tidak lupa berpamitan kepada ayah dan ibunya.
Suatu hari Kak Yusi sedang belajar, Andi minta tolong membetulkan mainannya. Seketika itu Andi dibentak dan menangis, akhirnya suasana rumah gaduh, kakaknya yang sedang belajar pun terganggu. Ibunya memanggil Yusi dan Andi. Setelah dinasihati oleh ibunya, Yusi segera minta maaf kepada adiknya. Andi dan kakaknya berpelukan, mereka saling menyayangi.
Jika kalian mendalami cerita di atas, bagaimana perilaku Andi kepada ayah dan ibunya? Bagaimana pula kepada kakaknya?
Cerita di atas menunjukkan perilaku Andi selalu menghormati dan patuh kepada ayah dan ibunya.
Andi juga menghormati kakaknya. Buktinya Andi mau memaafkan kakaknya.
Menghormati kepada siapa saja adalah perilaku menjaga harga diri di lingkungan keluarga.
Selain itu, contoh perilaku menjaga harga diri di lingkungan keluarga adalah:
- menjaga nama baik keluarga,
- menjauhkandiri dari sikap menang sendiri,
- taatberagama, dan
- mudahmemaafkan kesalahan orang lain.
B. Di Lingkungan Sekolah
Hari Rabu Andi berangkat lebih awal. Ia ingin cepat sampai di sekolah. Setelah sampai di sekolah masih belum banyak siswa yang datang, karena masih pagi.
Hari itu Andi piket di kelasnya. Ia segera meletakkan tas di tempat du-duknya. Kemudian segera mengambil kemucing di atas almari.
Andi membersihkan meja dan kursi guru, taplak dan buku-buku ditata dengan rapi. Alat-alat tulis guru juga ia persiapkan. Papan tulis yang kotor dibersihkan. Andi mengerjakan dengan cepat dan rapi.
Beberapa menit kemudian teman satu regu piketnya datang mereka segera mengambil sapu. Lantai dan teras yang kotor dibersihkan, sampah yang sudah terkumpul dibuang di tempat sampah. Andi dan teman-temannya mengerjakan dengan senang hati. Mereka sadar, karena semuanya adalah kewajiban sebagai siswa.
Sepuluh menit kemudian, bel berbunyi. Anak-anak kelas 3 masuk kelas. Mereka berbaris di depan kelas dengan tertib.
Dalam bacaan di atas menunjukkan, perilaku Andi yang menjaga harga diri sekolah. Terbukti Andi menaati tata tertib sekolah, yaitu melaksanakan piket kelas. Selain hal di atas, contoh perilaku lain dalam menjaga harga diri di sekolah adalah:
1) menghormati guru,
2) menjuarai lomba antarsekolah,
3) mengikuti pelajaran dengan tertib,
4) rukun dengan teman, dan
5) ikut kegiatan sekolah.
C. Di Lingkungan Masyarakat
Setiap orang tidak dapat hidup sendiri. Manusia pasti akan membutuhkan orang lain. Orang-orang yang ada di sekitar kita dinamakan masyarakat. Bagaimana perilaku yang baik di masyarakat?
Perhatikan cerita di bawah ini!
Di Kampung Telaga Sari, Andi tinggal bersama keluarganya. Andi mempunyai beberapa tetangga. Hubungan keluarga Andi dengan tetangga sangat baik. Mereka saling tolong-menolong, jika ada kesusahan. Andi dan Fajar teman sekampung. Hubungan mereka cukup erat. Ia cukup disenangi teman-temannya karena ia anak yang baik. Andi pandai bergaul, Andi tidak pernah memandang kaya atau miskin. Semua teman diperlakukan sama.
Selain sopan, ia juga tidak sombong, teman-temannya sering dibantu jika ada kesulitan dan ia melakukannya dengan ikhlas. Jika merasa salah dalam bermain dengan teman, ia segera minta maaf.
Andi juga dikenal di kampungnya sebagai anak yang ramah siapapun yang dikenal, jika bertemu di jalan disapanya dengan sopan. Kedua orang tuanya sangat bangga memiliki anak seperti Andi.
Jika kalian mengamati cerita di atas, maka Andi memiliki sikap tidak sombong, ramah, selalu menolong, sopan dan pemaaf. Sikap-sikap tersebut adalah contoh perilaku dalam menjaga harga diri di lingkungan masyarakat. Tentu ada contoh perilaku lain yang dapat menjaga harga diri di masyarakat, yaitu:
a. ikut menjaga kebersihan lingkungan,
b. ikut kegiatan di kampung, dan
c. tidak memiliki rasa iri dan dengki
BAB IV Pentingnya Harga Diri
BAB IV
PENTINGNYA HARGA DIRI
A. Pentingnya Memiliki Harga Diri
Manusia adalah makhluk paling mulia di antara makhluk hidup di sekitar kita. Mengapa? Karena manusia memiliki kelebihan, yaitu dibekali akal dan budi oleh Tuhan. Dengan akal, manusia dapat berpikir dan mencapai hidup yang lebih baik. Melalui budi, manusia menggunakan perasaan untuk membedakan baik atau buruk. Dengan akal budinya, manusia mampu mengenal diri sendiri. Apa saja yang diinginkan dan apa saja yang dimiliki untuk mencapai keinginannya.
Setiap manusia memiliki harga diri. Harga diri merupakan kesadaran seberapa besar nilai yang diharapkan diberikan orang lain terhadap dirinya. Meskipun secara jujur pada dasarnya setiap manusia dapat menilai dirinya sendiri. Siapa dan bagaimana aku sebenarnya, setiap orang menginginkan dirinya dihormati orang lain.
Bagaimana caranya? Apa yang terjadi jika seseorang tidak menghargai dirinya sendiri?
1. Menghargai Orang Lain
Perhatikan kisah di bawah ini!
Tet .... tet ...... tet, bel tanda istirahat berbunyi. Anak-anak segera berhamburan keluar dari ruangan kelas masing-masing. Me-reka ada yang menuju ke warung sekolah, ada yang hanya duduk-duduk di teras sekolah. Ada pula yang berada di bawah pohon sambil menikmati makanan yang dibawanya dari rumah.
Suasana siang itu cukup panas. Di halaman sekolah anak-anak berlari-larian, bermain loncat-loncatan. Sebagian tampak bergerombol mengobrol dengan disertai gelak tawa. Memang kesempatan jam istirahat benar-benar digunakan sebaik-baiknya.
Tiba- tiba terdengar dari ujung sekolah sebagian anak-anak menjerit, rupanya terjadi pertengkaran. Ternyata benar, Toni dan Niko teman satu kelas Andi saling berantem. Mereka sama-sama kelas 3. Untung saja, siswa kelas 4 segera melerainya. Meskipun demikian, hidung Niko telanjur berdarah. Sedangkan muka Toni kelihatan memerah. Teman-temannya membawa Toni dan Niko ke kantor sekolah. Mereka menghadap Bu Nita guru kelas 3. Sampai di kantor mereka saling diam.
“Mengapa kalian bertengkar?” tanya Bu Nita.
Niko dan Toni menyahut dengan emosi, dan saling menyalahkan. Suasana agak gaduh.
“Sebentar..........sebentar! yang bicara satu persatu, kalau seperti ini ibu jadi bingung,” pinta Bu Nita. “Sekarang, Toni yang berbicara dulu, bagaimana kejadiannya?” kata Bu Nita.
“Anu ....... Bu, saya diejek terus-menerus!” kata Toni. “Betul
Niko!” tanya, Bu Nita. “Apa yang kau katakan kepada Toni?” sambung Bu Nita.
Niko merunduk diam sambil melirik Toni. “Niko .......! kamu dengar tidak, apa yang ibu katakan tadi?” kata Bu Nita agak keras.
“Ya, de.... de.....dengar, Bu!” jawab Niko agak terkejut. “Apa yang kamu katakan pada Toni?” kata Bu Nita mengulang pertanyaan sebelumnya.
“Saya hanya mengatakan ‘Si Lemot” kata Niko lirih. “Betul Toni!” kata Bu Nita. “Benar, Bu! Saya selalu dipanggil Si Lemot sambil diejek!” kata Toni.
“Lalu,......!” tanya Bu Nita. “Karena saya merasa malu kepada
teman-teman, lalu saya pukul mukanya, dan Niko membalasnya” cerita Toni, “Sehingga, kemudian terjadi perkelahian.” “Sekarang mau diteruskan atau tidak?!” tanya Bu Nita setengah jengkel.
Keduanya hanya terdiam, mereka saling melirik. “Niko! Toni! Bagaimana?” tanya Bu Nita. “Tidak, Bu!” jawab mereka serentak. “Kalau demikian kalian berdamai, Niko minta maaf pada Toni, ini merupakan peringatan bagi kalian, jika diulangi, pihak sekolah akan memberi sanksi yang lebih berat” jelas Bu Nita.
Akhirnya Niko dan Toni saling bersalaman dan berangkulan. Hal ini pertanda pertengkaran sudah selesai, dan tidak ada rasa dendam. Niko tidak akan mengulangi lagi. Ia mengejek ternyata dapat menyinggung perasaan orang lain.
Setelah kalian membaca kisah tadi, mengapa Toni marah ketika diejek, sehingga berantem? Ya, benar! Karena Toni tersinggung harga dirinya dilecehkan. Artinya Niko tidak menghargai atau menghormati harga diri Toni.
Bagaimanakah seandainya kalian diejek teman-temanmu, seperti Toni tersebut? Tentu kalian akan marah. Mengapa Toni marah, meskipun dalam kenyataan ia memang kurang pandai?
Sebenarnya Toni anak seorang pengusaha sukses, tetapi ia malas belajar. Setiap ulangan selalu mendapat nilai kurang dari enam. Karena keadaan seperti itulah maka teman-temannya memanggilnya Si Lemot, alias “lemah otak.”
Oleh karena itu, bagaimana pun keadaan seseorang, kalian harus menghargainya. Ketika berteman kalian tidak boleh memandang teman berdasarkan keadaannya, seperti kaya, miskin, pandai, atau bodoh. Pandanglah teman itu manusia yang memiliki harga diri, sama seperti kita.
Perlu kalian ingat, harga diri seseorang tidak hanya diperoleh dari kekayaan, kepandaian, atau ketampanan. Harga diri seseorang, dihormati atau tidak dihormati orang lain, tergantung pada dirinya sendiri. Bagaimana pun keadaannya, tetaplah manusia, makhluk Tuhan yang sama derajat dan martabatnya.
Namun demikian, martabat manusia dapat berubah. Martabat yang tinggi harus dipertahankan dan dikembangkan. Hanyalah diri sendiri yang mampu mempertahankan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ingatlah kisah Toni! Meskipun ia anak orang kaya tetapi, harga dirinya dilecehkan teman-temannya, karena malas belajar.
Setiap orang menginginkan harga dirinya dihormati orang lain. Harga diri seseorang dikatakan baik, jika secara jujur menilai dirinya baik dan ada pengakuan orang lain yang menilai baik pula. Tetapi sebaliknya, jika merasa dirinya jelek dan pengakuan orang lain jelek, maka harga diri seseorang juga jelek.
2. HargaDiri
Perhatikan contoh berikut ini!
Pak Yahya adalah seorang yang taat menjalankan ibadah. Pak Yahya juga rajin bekerja. Dengan tetangganya, ia hidup rukun. Bahkan, Pak Yahya sering membantu tetangga yang membutuhkan. Orang kampung sangat menghormatinya.
Lain dengan Pak Bendot, orangnya tidak taat beragama dan pemalas. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya ia melakukan tindakan tidak terpuji, yaitu mencopet. Ia sering berurusan dengan polisi.
Jika kalian perhatikan kisah di atas, ada perbedaan sifat atau perilaku antara Pak Yahya dan Pak Bendot. Pak Yahya dapat menjaga harga dirinya. Sehingga or-ang lain menghormati dan menghargainya. Berbeda dengan Pak Bendot yang tidak dapat menjaga harga dirinya. Akibatnya orang lain tidak menghormati dan memandang harga dirinya rendah.
Setiap manusia memiliki harga diri. Dengan harga diri mampu menjalin hubungan dengan sesama dan lingkungan-nya. Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Bisakah kalian hidup sendiri? Tentu saja tidak! Dengan siapa kalian bermain dan belajar? Dari mana kalian memperoleh makan dan minum? Apa yang kalian makan dan minum sehari-hari? Semuanya dari lingkungan sekitar. Dengan demikian, setiap orang yang memiliki harga diri wajib menjaga kelestarian alam. Jika tidak apa yang terjadi? Siapa yang rugi?
Contoh Bentuk Harga Diri
Bentuk harga diri misalnya sikap menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Untuk memperoleh gambaran materi ini, perhatikan cerita di bawah ini!
Andi anak terpandai di kelas tiga. Nilai-nilai ulangan selalu bagus. Ia sering membantu teman-temanya yang kesulitan belajar dengan tekun dan sabar. Teman-temannya senang berteman dengannya. Suatu hari, Amin meminta diajari bernyanyi. Meskipun Andi pandai dalam pelajaran, ia merasa kesulitan dalam pelajaran menyanyi. Ia menolak permintaan Amin dengan halus.
Andi mengakui kelemahannya, yaitu tidak pandai menyanyi. Suaranya tidak begitu bagus. Tetapi Andi ingat, Tika anak baru pindahan dari Bandung. Ia pernah cerita menjadi juara menyanyi. Sebagai teman, Tika mengajari Amin menyanyi dengan sabar.
Pada waktu pelajaran menyanyi. Tika me-nunjukkan suaranya. Semua teman-teman memujinya. Suara Amin pun ternyata tidak mengecewakan. Amin mengucapkan terima kasih kepada Tika. Ia mengakui kelebihan dan kekurangan Andi, Tika, dan dirinya sendiri. Ia tak berkecil hati, sebab masih memiliki keterampilan dalam bidang olahraga.
Berbeda dengan Toni teman sekelasnya. Badannya tinggi besar dibanding teman sebayanya. Namun sayang, ia pemalas dan terkenal kenakalan-nya. Ia kurang disenangi teman-temannya. Hampir setiap ulangan nilainya jelek. Sehingga di depan temannya harga dirinya rendah.
Dalam cerita di atas, Adi, Tika, Amin, dan Toni memiliki kelebihan dan kekurangan. Coba sebutkan kelebihan dan kekurangan mereka!
Kelebihan yang kalian miliki, sebaiknya jangan dijadikan kesombongan. Tirulah ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Demikian sebaliknya. Kekurangan yang ada pada dirimu, usahakan untuk memperbaiki, jangan merasa rendah diri.
Dengan demikian, harga diri perlu kita jaga supaya:
- Dihargai oleh orang lain.
- Menambahsemangat hidup.
- Mendorong melakukan hal-hal yang terpuji.
- Memiliki percaya diri..
- Mencintai diri sendiri
BAB III Aturan di Lingkungan
BAB III
ATURAN DI LINGKUNGANKU
Pada umumnya aturan keluarga tidak tertulis. Aturan keluarga disepakati oleh semua anggota keluarga. Anggota keluarga wajib menaati. Setiap keluarga memiliki aturan yang berbeda. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota lainnya. Kemungkinan di rumah ada pembantu dan kerabat keluarga.
Cobalah perhatikan kisah keluarga Pak Yahya Saputra berikut ini!
Pak Yahya memiliki seorang istri dan dua anak. Istri Pak Yahya bernama Tina Martini. Pak Yahya adalah ayah dari Andi dan kakaknya Yusi.
Pak Yahya bekerja di perusahaan sebagai pegawai biasa.
Penghasilan Pak Yahya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Pak Yahya selalu rajin bekerja di perusahaan tempatnya bekerja.
Setiap hari keluarga Pak Yahya bangun pukul 04.30. Andi dan Yusi merapikan tempat tidur. Bu Tina sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. Yusi juga mambantu ibunya.
Setelah sarapan pagi, Pak Yahya berangkat ke kantornya. Andi dan Yusi ke sekolah. Mereka tidak lupa meminta doa restu kepada orang tuanya. Kemudian Andi dan Yusi berpamitan dengan menyalami bapak dan ibunya.
Mereka mengerjakan tugas masing-masing dengan hati senang dan bertanggung jawab. “Bukanlah suatu pekerjaan, bila dilakukan dengan senang, akan terasa ringan?” kata Yusi kepada adiknya pada suatu saat. Andi menyetujui pendapat kakaknya.
Setelah makan siang bersama, Andi membersihkan meja makan. Yusi mencuci piring.
Setelah istirahat, menjelang sore hari, Andi dan Yusi mengerjakan tugasnya masing-masing. Andi menyirami tanaman di depan rumah. Yusi menyapu halaman sekitar rumah.
Pukul 19.00 Andi dan Yusi sudah siap di meja belajar. Mereka mengerti tugas utama seorang pelajar, yaitu belajar. Andi dan Yusi tekun belajar sambil didampingi kedua orang tuanya. Tepat pukul 21.00 mereka selesai belajar. Mereka membersihkan badan dan menuju tempat tidur.
Keluarga Pak Yahya dapat bahagia karena semua anggota menjalankan tugasnya masing-masing. Mereka taat pada peraturan yang ada. Meskipun aturan dalam keluarga tidak tertulis.
Apa saja aturan keluarga Pak Yahya? Coba bacalah kembali jika kalian sudah lupa! Untuk membantu kalian perhatikan contoh aturan-aturan keluarga Pak Yahya di bawah ini!
- Bangun pagi pukul 04.30.S
- Setelahbangun tidur merapikan tempat tidur.
- Selalumeminta izin bila akan bepergian.
- Setelahmakan siang membersihkan meja dan mencuci piring.
- Soreharinya membantu pekerjaan orang tuanya.
- Pukul19.00 belajar dengan rajin.
B. Aturan Sekolah
Setiap sekolah mempunyai aturan-aturan yang disebut tata tertib. Dalam tata tertib berisi aturan-aturan yang harus ditaati oleh warga sekolah. Tata tertib bertujuan agar tercipta suasana yang tenang dan nyaman dalam belajar.
Tata tertib mengatur cara berpakaian, waktu masuk, waktu istirahat, waktu pulang, dan sebagai-nya.
Pernahkah kalian mengetahui tata tertib di sekolahmu? Aturan sekolah ada yang secara tertulis dan tidak tertulis.
1. Aturan Tertulis
Pukul 07.00 tepat, bel tanda masuk sekolah berbunyi. Anak-anak kelas 3 SD Negeri 4 Cempaka berbaris di depan kelas dengan rapi. Dengan tertib satu persatu anak masuk kelas. Bu Nita guru kelas 3 sudah berdiri di depan pintu. Anak-anak berjabat tangan dan kemudian duduk dengan rapi.
Andi ketua kelas 3 memimpin doa dan mengucap salam kepada Bu Nita. “Selamat pagi anak-anak” sapa Bu Nita lembut. Bu Nita memandang sekeliling kelas. Anak-anak diam sambil memerhatikan sikap Bu Nita.
“Hari ini regu piket bagus”, kata Bu Nita. “Siapa yang piket hari ini?” tanya Bu Nita melanjutkan. Magdalena, Amin, Andi, dan Ina segera menunjukkan jari.
“Ibu mengharapkan setiap hari kelas ini tampak bersih dan rapi” kata Bu Nita. Bu Nita memandangi semua tempat duduk anak. Ada satu bangku yang kosong. Galih belum tampak pagi itu. Bu Nita menanyakan Galih kepada Irawan yang duduk sebangku.
Belum lama Bu Nita bertanya, pintu kelas diketuk. “Selamat pagi Bu! maaf saya terlambat!” kata Galih dengan gugup. “Mengapa kamu terlambat?” tanya Bu Nita. “Bangun kesiangan, Bu!” jawab Galih singkat sambil menunduk.
“Mengapa bangun kesiangan, belajar sampai larut malam ya!” tanya Bu Nita. “Tidak Bu, nonton televisi karena acaranya bagus!” jawab Galih jujur. “Hu… hu.” seru teman-temannya.
“Perhatikan anak-anak, Galih ini contoh anak yang tidak tertib waktu, sehingga melanggar tata tertib sekolah” kata Bu Nita.
Siapa saja yang melanggar tata tertib akan mengganggu jalannya pelajaran. Mestinya pelajaran pertama sudah berlangsung, tapi karena keterlambatan Galih, jam pelajaran berkurang.
Bu Nita menasihati Galih, agar tidak mengulangi lagi. Karena melanggar tata tertib sekolah, Galih mendapat sanksi dari Bu Nita. Pada istirahat nanti Galih diberi tugas menghapus papan tulis sampai bersih.
“Anak-anak, sekolah membuat tata tertib gunanya untuk mengatur anak-anak agar tidak berbuat menurut kemauannya. Tata tertib digunakan sebagai pedoman siswa untuk berperilaku tertib di sekolah.
“Coba mengatur apa saja tata tertib sekolah itu?” tanya Bu Nita.
“Buanyak, …………. Bu!” jawab anak-anak serempak.
Sekarang, perhatikan tata tertib sekolah berikut ini !
TATA TERTIB SEKOLAH
- Semua siswa hadir di sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
- Siswayang terlambat harus minta izin kepala sekolah sebelum masuk kelas.
- Siswayang piket harus datang lebih awal.S
- Siswayang tidak masuk karena suatu hal harus izin kepada guru.
- Setiapsiswa wajib berpakaian rapi dan bersih sesuai dengan ketentuan sekolah.
- Bagisiswa perempuan dilarang memakai perhiasan yang berlebihan.
- Selamajam sekolah dilarang keluar halaman sekolah tanpa seizin guru piket.
- Setiaphari Senin, siswa diwajibkan mengikuti upacara bendera dengan memakai seragam sekolah lengkap.
- Setiapsiswa wajib menjaga nama baik sekolah.
- Pelanggaranterhadap tata tertib sekolah akan mendapatkan sanksi.
Tata tertib sekolah seperti itu ada di setiap sekolah dan ditempelkan di dinding ruang kelas. “Siapa yang harus menaati tata tertib sekolah?” tanya Bu Nita. “Semua warga sekolah, Bu” jawab Magdalena singkat. “Benar, semua warga sekolah harus menaati tata tertib sekolah. Tujuannya, agar tercipta ketertiban dan kenyamanan belajar!“ kata Bu Nita.
2. Aturan Tidak Tertulis
“Anak-anak, apakah semua aturan perilaku siswa sudah tercantum dalam aturan tertulis tersebut?” tanya Bu Nita meneruskan pelajaran.
Anak-anak hanya diam, karena berpikir. “Belum semuanya diatur, Bu” jawab Magdalena. “Betul! Aturan sekolah tersebut belum mengatur seluruhnya. Ada aturan yang tak tertulis di sekolah, tetapi wajib ditaati!” kata Bu Nita.
“Apa saja, Bu?” tanya anak-anak. Tidak menjawab pertanyaan murid-murid, tetapi Bu Nita menunjukkan daftar aturan di kertas karton.
Coba perhatikan aturan-aturan tidak tertulis di sekolah berikut ini.
- Berdoa setiap mulai dan mengakhiri kegiatan belajar.
- Berbuatsopan dan hormat terhadap bapak dan ibu guru.
- Menyapabila bertemu kepada bapak dan ibu guru.
- Tidakmembedakan dalam berteman
- Memberisampul pada buku-buku pelajaran.
- Membuangair besar dan kecil di WC.
- Tidakboleh mencoret-coret dinding sekolah.M
- Membantuteman bila terjadi musibah.
- dansebagainya.
Demikianlah tata tertib sekolah yang harus kalian patuhi. Untuk itu marilah kita bersama-sama belajar mulai sekarang untuk selalu taat pada aturan yang berlaku. Siapa lagi, kalau bukan kita semua yang menaati. Sekolah yang nyaman, bersih, indah, dan maju akan tercipta, jika warga sekolahnya taat kepada aturan.
“Tet…….tet……..” bunyi bel terdengar dari ruangan lain. “Anak-
anak, sekarang jam istirahat” kata Bu Nita. Anak-anak kelas 3 keluar ruangan kelas dengan tertib untuk istirahat. Terkecuali Galih, harus menghapus papan tulis sampai bersih!
C. Aturan di Masyarakat
Keluarga kamu tentu tidak bisa hidup sendiri, keluargamu membutuhkan bantuan keluarga lain. Keluarga lain di sekitarmu dinamakan tetangga. Keluargamu dan tetangga di sekitarmu disebut masyarakat setempat.
Bagaimana agar tercipta masyarakat yang aman, tertib, dan tenteram? Perhatikan kegiatan masyarakat di bawah ini!
Keluarga Pak Yahya tinggal di wilayah Rt 05/Rw 07 Kelurahan Telaga Sari. Pak Markum tetangga yang tidak jauh rumahnya dengan Pak Yahya. Mereka bertetangga sudah cukup lama. Pak Markum orangnya baik dan ramah serta kaya di wilayahnya. Setiap orang segan kepadanya.
Sesuai hasil rapat warga, setiap sebulan sekali di wilayah Rt 05/Rw 07 diadakan kerja bakti. Pak Haris selaku ketua Rukun Tetangga mengajak warganya untuk selalu hidup bersih.
Hari Minggu pukul 07.00 semua warga sudah berkumpul di depan poskamling. Mereka membawa alat-alat kebersihan seperti cangkul, sabit, sekop, sapu dan sebagainya.
Mereka membersihkan lingkungan. Sebentar lagi musim hujan tiba. Selokan dan saluran air dibersihkan agar aliran air lancar.
Mereka bekerja dengan ikhlas. Ibu-ibu menyediakan minuman dan kue buatannya. Bapak-bapak dan remaja menikmatinya sambil istirahat.
Menjelang pukul 12.00 siang pekerjaan sudah selesai. Mereka tampak senang dan puas, karena wilayahnya tampak rapi dan bersih.
Jika kalian cermati bacaan di atas, apakah aturan yang disepakati warga Telaga Sari? Setelah kalian pahami aturan di atas, ternyata masih banyak lagi aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.
Perhatikan beberapa contoh aturan-aturan di masyarakat:
- Setiap warga wajib menjaga keamanan lingkungan.
- Hidupertetangga dengan rukun dan saling menghormati.
- Mengikkegiatan-kegiatan di wilayahnya.
- Tolong-menolong
- Tidakmembuat keributan atau keonaran.B
- Berbuattidak melanggar aturan yang berlaku.
Tentu masih banyak lagi aturan baik tertulis maupun tidak tertulis, coba sebutkan!
Setiap warga menaati aturan-aturan yang berlaku. Jika melanggar aturan akan mendapat sanksi. Apa sanksinya? Sanksinya antara lain tidak disenangi tetangga, dikucilkan, denda, dan kurungan jika melanggar hukum.
Jika setiap warga menaati aturan-aturan tersebut, akan tercipta lingkungan yang aman, bersih, tertib, dan tenteram. Inginkah suasana di lingkunganmu seperti itu
BAB II Sumpah Pemuda
BAB II
SUMPAH PEMUDA
1. Arti Persatuan dan Kesatuan
Setelah kamu mempelajari lahirnya Sumpah Pemuda maka ada pelajaran yang dapat diambil. Yaitu pentingnya semangat nilai persatuan dan kesatuan. Apa sebenarnya yang di maksud persatuan dan kesatuan?
Sebelum membahas lebih dalam, agar kamu mudah menjawab pertanyaan di atas, coba perhatikan lidi. Tahukah kamu akan benda itu? Ya, lidi diambil dari rangka daun kelapa. Untuk apa biasanya benda tersebut? Pada umumnya, lidi digunakan untuk menyapu. Bisakah sebatang lidi untuk menyapu? Tentu saja tidak! Lidi dapat digunakan untuk menyapu, jika terdiri dari beberapa puluh atau ratus lidi yang diikat cukup erat menjadi satu.
Dengan menyatukan lidi-lidi dalam satu ikatan maka akan tercipta kekuatan yang besar. Jadi, persatuan dan kesatuan dapat diartikan kumpulan bagian-bagian yang sebelumnya terpisah satu sama lain menjadi satu. Hal itulah bukti pentingnya kekompakan dalam mewujudkan persatuan. Dengan demikian, persatuan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri atau kelompok tetapi, lebih mengutamakan kepentingan umum.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda
Perhatikan bacaan di bawah ini!
Di Sekolah SD Negeri 4 Cempaka, Andi memiliki banyak teman, Magdalena dari Batak, Amin berasal dari Madura, Dadang dari Sunda dan masih banyak lagi. Mereka bersahabat dengan baik. Belajar dan bermain mereka selalu bersama. Andi menghormati teman-temannya. Mereka tidak saling bermusuhan.
Suatu hari Amin tidak tampak di sekolah. Kata Bu Marta guru kelas 3, Amin sedang sakit. Mungkin beberapa hari Amin tidak bisa masuk sekolah. Andi dan teman-temannya berniat menjenguk Amin setelah pulang sekolah. Mereka iuran dari sisa uang saku. Setelah terkumpul, mereka membeli buah-buahan dan kue untuk diberikan kepada Amin. Mereka melakukan dengan rasa tulus hati.
Waktu menjenguk Amin, mereka saling bercerita pengalaman masing-masing. Kadang-kadang mereka tertawa mendengar cerita yang kcu. Amin senang teman-teman menghiburnya. Sebelum pulang Andi dan teman-temannya mendoakan Amin semoga lekas sembuh. Sehingga merek dapat berkumpul kembali. Mereka rukun dan saling menyayangi. Kemudian mereka pulang setelah berpamitan.
Nilai-nilai sumpah Pemuda dalam persatuan dan Kesatuan dapat kalian amalkan melalui berteman baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Setiap hari kalian tentu tidak dapat lepas bergaul dengan teman sebaya. Teman main tentunya tidak semua sama. Ada yang berasal dari keluarga kaya, kurang mampu dan sederhana. Ada pula yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha bahkan dari agama lain. Juga bermacam-macam dari orang tua yang pegawai negeri, ABRI, swasta dan buruh.
Mungkin juga temanmu berasal dari Jawa, Sunda, Betawi, Madura, Bali atau dari daerah lain yang memiliki adat kebiasaan yang berbeda.
Bagaimana sebaiknya kalian bersikap dengan temanmu yang berasal dari bermacam-macam daerah tersebut?
Semuanya adalah temanmu, yang harus kamu perlakukan sama dengan sopan dan ramah. Kalian harus bergaul dan berteman tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
Jika hal itu dapat kamu lakukan maka kalian telah turut mengem-bangkan sikap persatuan dan persaudaraan. Sikap persatuan dan persaudaraan merupakan salah satu pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda.
Nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
- Menghormati keragaman suku dan agama. Contohnya: tidak boleh mengejek dan menjelek-jelekkan salah satu suku dan agama lain.M
- Menghargaipendapat teman lain. Contohnya: teman yang bertanya kepada bapak/ibu guru tidak boleh disela atau diejek.M
- Mengikutiupacara dengan khidmat. Contohnya: waktu pengibaran bendera, harus bersikap tegap dan memberi hormat.
- Bekerjasama dengan teman dalam hal kebaikan. Contohnya: mengerjakan keterampilan dan belajar kelompok.M
- Menjalin persahabatan dan menjauhi permusuhan. Contohnya: bersikap rukun dan saling menyayangi dengan teman.
Dengan menyadari begitu pentingnya semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan cara membina persatuan dan kesatuan tersebut.
Adapun persatuan dan kesatuan agar tetap kokoh, yang harus kalian lakukan antara lain sebagai berikut.
a. Tidak bersikap sombong.
b. Saling menghormati dan mensehati.
c. Saling tolong-menolong.
d. Hidup rukun antar teman.
B. Mengenal Tokoh Sumpah Pemuda
- Wage Rudolf Supratman (Sang Komponis)
W.R. Supratman dilahirkan di Jatinegara Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903, menamatkan SD di Jakarta dan menamatkan Nor-mal School di Ujungpandang (Makassar). Mula-mula beliau sebagai guru SD, kemudian bekerja di perusahaan dagang. Kemudian menjadi wartawan di Bandung dan Jakarta. Keahliannya di bidang musik diperoleh sejak muda dari kakaknya.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, lagu Indonesia Raya hasil ciptaannya pertama kali diperdengarkan dalam Kongres Pemuda II. Lagu tersebut sampai sekarang dijadikan lagu kebangsaan sebagai lambang persatuan bangsa.
Namun sayang, beliau tidak sempat menikmati lagu tersebut dalam suasana kemerdekaan. Beliau wafat pada tanggal 17 Agustus 1938 di Surabaya.
2. Muhammad Yamin (Cerdas dan Pemberani)
Muhammad Yamin dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1903 di Sawahlunto Sumatera Barat.
Sejak muda, beliau berpikiran cerdik dan luas. Beliau memiliki cita-cita tinggi dan gemar membaca. Ia mempunyai perpustakaan pribadi.
Kegiatan politiknya dimulai dengan memasuki Jong Sumatranen Bond. Pada waktu Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Beliau sangat hebat dalam mengemukakan pendapat melalui pidato-pidatonya. Judul pidatonya yang sangat terkenal waktu itu adalah tentang “Persatuan Bukan Perbedaan”. Beliau terkenal juga sebagai penyair dan ahli bidang hukum dan sejarah.
Beliau wafat pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta dan dimakamkan di tempat asal kelahirannya
BAB I Satu Nusa Satu Bangsa
BAB I
SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA
Ayah Andi berasal dari Makassar, sedangkan Ibu Andi berasal dari Jawa. Mereka berasal dari daerah yang berbeda. Mereka tetap saling menyayangi dan menghormati tanpa mempermasalahkan asal daerah. Mereka menyadari bahwa meskipun berbeda daerah tetapi, mereka tetap satu nusa, satu bangsa, yaitu bangsa Indone-sia.
Perbedaan bukanlah merupakan kendala bagi kita. Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita. Perbedaan dapat kita satukan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Seperti yang dilakukan oleh para pejuang kita dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam. Perlawanan persenjataan yang gagal, diubah dengan menjadi perlawanan berorganisasi, yaitu membentuk perkumpulan-perkumpulan.
Oleh karena itu, para pemuda Indonesia membentuk organisasi atau perkumpulan di daerah-daerah seluruh Nusantara.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain: Jong Java (Pemuda Jawa), Jong Sumatranen Bond (Pemuda Sumatra), Jong Ambon (Pemuda Ambon), Sekar Rukun (Pemuda Sunda), Pemuda Kaum Betawi. Terbentuk juga perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan agama seperti Jong Islamiten atau Pemuda Islam dan Permuda Kristen.
Organisasi-organisasi pemuda itu, masih jauh dari harapan, karena masih bersifat kedaerahan dan masih kurang menunjukkan rasa persatuan. Hal ini dibuktikan pada waktu penyelenggaraan Kongres Pemuda I tanggal 30 April 1926. Dalam pembicaraan Kongres Pemuda I kepentingan daerah masih sangat menonjol. Sehingga pada saat itu masih sulit untuk membentuk kebulatan tekad dalam mencapai Indonesia bersatu.
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 berlangsung dengan suasana semangat persatuan dan kebangsaan. Tekad pemuda sangat mendambakan persatuan dan kesatuan di antara mereka. Pemerintah kolonial Belanda merasa sangat khawatir melihat keadaan tersebut. Suasana sidang cukup tegang karena dijaga oleh pemerintah kolonial Belanda.
Di Gedung Kramat 106 Jakarta, tempat berlangsungnya sidang tersebut, para pemuda yang datang tidak menunjukkan pemuda dari asal suku bangsa. Mereka menyebutnya Pemuda Nasional. Sehingga apabila dilihat, para peserta sidang yang berada di gedung Kramat 106 tersebut sudah menunjukkan “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Dalam Kongres Pemuda II Sugondo Joyopuspito terpilih sebagai ketua dan dibantu oleh Moh. Yamin sebagai sekretaris.
Semangat persatuan dan kebangsaan semakin menggelora di hati para pemuda setelah mendengar lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman, dengan gesekan biolanya. Dengan demikian, lagu Indonesia Raya pertama dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiache Clubgebouw (Sekarang Gedung Sumpah Pemuda) jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Bendera merah putih tidak dapat dikibarkan dalam kongres karena dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda. Bendera merah putih hanya diwujudkan dalam bentuk hiasan ruangan.
Setelah mendengar pidato dari para tokoh pemuda dalam sidang pertama sampai ketiga tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928, rapat mengambil keputusan yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda.”
SUMPAH PEMUDA
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Apa makna dari Sumpah Pemuda di atas?
Maksudnya bertanah air yang satu, tanah air Indonesia, yaitu meskipun bangsa Indonesia bertempat tinggal berpencar-pencar, di wilayah Indonesia, ada yang di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua dan sebagainya namun, merupakan satu tanah air, yaitu tanah air Indonesia.
Berbangsa yang satu bangsa Indonesia, maksudnya meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, tetapi merupakan satu bangsa Indonesia. Suku bangsa Indonesia, misalnya suku Jawa, suku Batak, suku Dayak dan sebagainya. Setiap suku bangsa memiliki adat kebiasaan yang berbeda.
Menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. maksudnya tiap daerah memiliki bahasa daerah sendiri tetapi, mereka mempunyai bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
B. Mewujudkan Rasa Persatuan dan Kesatuan
Untuk mencerminkan isi Sumpah Pemuda, marilah kita nyanyikan bersama lagu di bawah ini.
Satu Nusa Satu Bangsa
Cipt: L. Manik
Satu Nusa satu Bangsa,
Satu bahasa Kita
Tanah Air pasti jaya
Untuk selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesaia tercinta
Nusa bangsa dan bahasa
Kita bela bersama
Sejak peristiwa Sumpah Pemuda para pemuda bertekad untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Sebab mereka sadar hanya dengan bersatu bangsa Indonesia sulit dilawan dan dipatahkan oleh penjajah mana pun.
Melalui isi Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa memberi semangat dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain:
1. nilai persatuan dan kesatuan;2. nilai kebersamaan
3. nilai cinta tanah air.
Sekarang nilai atau semangat Sumpah Pemuda dapat dikembangkan di mana pun kamu berada. Semangat persatuan dan kesatuan banyak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, yaitu:
1. mempererat hubungan kekeluargaan;2. terciptanya kerukunan hidup
3. membina rasa ketidakkawanan sosial
4. memperkokoh rasa cinta tanah air, sehingga tidak mudah dijajah oleh bangsa lain.
Semangat Sumpah Pemuda, masih sesuai de-ngan keadaan masa kini. Perjuangan para pemuda perlu kita teladani. Oleh karena itu hindari permu-suhan, ciptakan rasa persatuan dalam berbagai kegiatan agar negeri kita utuh dan jaya untuk selama-lamanya.
Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut maka setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda.
Pernahkah kalian melakukan kegiatan di bawah ini? Bagaimana sikapmu waktu mengikuti kegiatan tersebut? Lagu apa yang dinyanyikan sewaktu pengibaran bendera merah putih? Coba nyanyikan!
C. Menghargai Perbedaan
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Ada suku Batak, suku Jawa, suku Madura dan lain sebagainya. Dengan adanya keragaman suku bangsa, menyebabkan perbedaan bahasa daerah tiap-tiap daerah.
Contohnya seperti dalam keluarga Andi. Ayah Andi berasal dari Makassar. Ibunya dari Jawa. Mereka tetap bisa bersatu dan bisa saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Perhatikan dialog di bawah ini!
Suatu hari, Andi dan Yusi kakaknya membantu orang tuanya.Karena di hari itu ada teman ayah Andi yang akan datang. Yusi dan ibu memasak di dapur, sedangkan Andi dan ayah membersihkan halaman. Di dapur terjadi percakapan antara ibu dan Yusi.
Yusi : ”Bu, yang akan datang nanti temannya ayah ya?”
Ibu : “iya, teman ayah waktu SMA dulu.”
Yusi : “ooo, lalu kita akan masak apa bu?”
Ibu : “ibu tadi sudah masak sayur kok, sekarang ibu akan buat terancam, setuju kan Yusi?”
Yusi : “Ibu ini bagaiamana sih, ada tamu datang kok malah dibuat terancam, kasihan kan Bu?”
Ibu : (sambil tersenyum) “bukan begitu maksud ibu, terancam itu kalu di Jawa sayuran dari daun kol, buncis, tempe goreng, ditambah dengan sambal kelapa, bukan mau diancam.”
Yusi : “Ooo begitu ya, sekarang Yusi bantuin apa?”
Ibu : tolong ambilkan ibu Jangan di belakang ya!”
Yusi : (masih tetap berdiri di tempatnya) “lho... katanya aku disuruh ambil jangan, bagaimana sih bu?”
Ibu : “Yusi... Yusi, makanya banyak belajar bahasa daerah, biar tahu, Jangan itu sayur yang sudah dimasak.”
Yusi : “Ya...ya....ya, sekarang aku jadi tambah mengerti, dan aku kan banyak belajar bahasa daerah supaya tidak terjadi kesalahpahaman.”
Ibu : “Ya sudah, sekarang cepat ambil Jangannya, keburu tamunya datang lho...”
Yusi : Beres bu...!”
Langganan:
Postingan (Atom)
-
BAB I Gambar Dekoratif Gambar dekoratif adalah gambar yang bercorak dekor atau dipakai untuk menghias. Gambar itu tidak memperhat...
-
Bab 1 sbk sd kelas 3 from satyawann
-
Ppt kls 3 from silfiyana