Rabu, 12 Desember 2018

BAB V Unsur Tari

BAB V
UNSUR TARI
A. Gerak Simbolis
Ada bermacam-macam gerakan dalam tari. Ada gerakan yang meniru kegiatan sehari-hari, ada yang gemulai, patah-patah, ataupun dinamis. Gerakan-gerakan tari tersebut menjadi simbol-simbol akan apa yang ingin disampaikan oleh pencipta tari. Walaupun tidak semua gerakan menjadi simbol, namun sebuah tarian secara lengkap biasanya memiliki arti atau menjadi simbol akan hal tertentu.
1. Gerak Maknawi
Gerak maknawi/bermakna merupakan gerak yang mempunyai arti dan maksud ketika dilakukan. Biasanya, orang yang melihat dapat menebak kegiatan apa yang sedang ditiru. Mengapa begitu? Ini karena gerakan-gerakan tersebut mwniru kegiatan sehari-hari yang sering kita lihat atau kita lakukan sendiri.
Gerak bermakna bisa diambil dari bermacam kegiatan seperti mencangkul, menanam, menjala ikan, memanah, menenun, berdagang, atau berhias. Bisa juga menirukan gerak-gerik hewan seperti kupu-kupu, kelinci, burung, katak, kijang, monyet, dan hewan-hewan lainnya. Jadi, gerak bermakna merupakan simbol kegiatan manusia maupun tingkah laku hewan.
2. Gerak Murni
Gerak murni adalah gerak asli, gerak yang tidak memiliki arti atau makna. Biasanya gerak murni dibuat supaya ada unsur keindahan atau untuk melengkapi tarian.
Contoh gerak murni misalnya, gerakan berjalan. Supaya gerakannya indah, langkah berjalan dilakukan dengan kaki jinjit, posisi tangan kiri dibuka melebar, dan tangan kanan diletakkan di depan dada.
3. Gerak Gemulai
Gerakan yang dibawakan dengan lembut, mengalir, dan tidak putus-putus disebut gerak gemulai. Gerakan-gerakan tari yang dibawakan penari wanita biasanya lemah gemulai. Gerak gemulai biasanya menjadi simbol kelembutan, keindahan, ataupun kehalusan tingkah laku.
4. Gerak Dinamis
Gerakan yang dibawakan dengan tegas, bersemangat, lincah, ataupun gagah disebut gerak dinamis. Gerak dinamis biasanya membutuhkan ruang yang cukup luas. Gerak ini juga memiliki tempo yang kadang cepat, kadang lambat. Gerakan-gerakan tari yang dibawakan penari pria biasanya dinamis. Begitu juga dengan sebagian tarian yang berasal dari gerakan hewan. Gerak dinamis biasanya menjadi simbol kegesitan, keperkasaan, kegagahan, kepahlawanan, kehebatan, bahkan kemenangan.
5. Gerak Patah-Patah
Gerakan yang dibawakan dengan putus-putus disebut gerak patah-patah. Gerakan seperti ini bisa dilihat pada Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara.
B. Iringan Tari
Sewaktu kita menari, biasanya diiringi dengan musik. Iringan musik ini bermacam-macam. Sebagian alat musiknya adalah alat musik pukul, baik alat musik pukul ritmis maupun alat musik pukul melodis. Gendang, tamborin, gong, dan kentongan bersifat ritmis. Kolintang, bonang, dan saron bersifat melodis. Alat musik lainnya seperti rebab dan kecapi juga bersifat melodis. Selain alat musik tradisional, alat musik modern juga digunakan untuk tarian modern atau kreasi baru.
Jenis tarian yang berbeda memiliki iringan musik yang berbeda pula. Tarian hewan yang dinamis biasanya diiringi musik yang lincah dan gembira. Tarian satria diiringi musik yang megah dan gegap gempita. Tarian putri diiringi musik yang lembut dan tenang.
Untuk memperjelas tarian, maka tempo musiknya juga diperhatikan. Tempo cepat digunakan pada tari yang memiliki suasana riang, lincah, meriah, dinamis, dan gegap gempita. Suasana yang tenang, agung, dan lembut biasanya dibantu musik dengan tempo yang lambat. Musik dengan tempo sedang dapat menggambarkan suasana riang dan tenang.
Iringan musik juga perlu selaras dengan jenis tarian dan simbol yang ingin disampaikan. Misalnya tari perang yang menjadi simbol kemenangan harus diiringi dengan musik dinamis yang menggambarkan keramaian dan gegap gempita di kancah perang.
1. Iringan Gerak Dinamis
Untuk mengiringi gerak dinamis, biasanya alat musik dibunyikan secara terus-menerus. Dalam satu menit iringan tersebut, terdapat lebih dari 60 hitungan. Jika beberapa alat musik dibunyikan secara bersama-sama dan terus-menerus akan timbul bunyi gemuruh dan suasana tegang. Jika hanya satu alat musik yang dibunyikan terus-menerus maka akan timbul suasana bersemangat.
2. Iringan Gerak Tenang
Gerak dinamis diiringi musik cepat dengan lebih dari 60 hitungan dalam satu menit. Gerak tenang diiringi musik dengan hitungan kurang dari 60 hitungan per menit.
C. Busana dan Properti
Busana, properti, dan tata rias yang digunakan oleh para penari sangat menunjang penampilan mereka. Simbol yang ingin disampaikan dalam tari, menjadi lebih nyata dan mudah dimengerti oleh para penonton.
Ketika kita ingin menarikan gerak-gerik monyet, busana seperti monyet dan hiasan wajah yang seperti monyet sangat membantu penonton. Ketika mereka di atas panggung, penonton akan segera mengetahui bahwa tarian itu merupakan tarian monyet. Penonton bisa menangkap simbol kelincahan ataupun kenakalan monyet.
Pemilihan warna busana juga penting. Warna-warna ini sering digunakan sebagai simbol-simbol. Warna busana akan memperkuat tema tari. Misalnya, kuning atau emas sebagai simbol kebesaran atau kerajaan, putih sebagai simbol kesucian, merah sebagai simbol keberanian, biru sebagai simbol kesetiaan, dan hitam sebagai simbol kematian. Kelengkapan busana dan kostum yang dipakai dalam menari antara lain: kalung, gelang, sumping, hiasan kepala lainnya, kain, dan selendang.
Demikian pula simbol dalam properti, seperti selendang, kipas, pedang, payung panah, tameng, dan lain-lain. Selain warna, motif pada properti juga harus diperhatikan. Begitu juga dengan hiasan, misalnya manik-manik. Semuanya harus dipersiapkan dengan simbol yang diketahui secara umum oleh masyarakat daerah sekitar. Selendang, misalnya, dipakai pada tari gemulai dan dinamis. Selendang tari gemulai biasanya tipis dan tembus pandang sebagai simbol kelembutan sedangkan selendang tari dinamis biasanya penuh warna dan motif. Contoh lain, lambang hewan pada tameng menjadi simbol keperkasaan. Begitu juga dengan payung, penari wanita akan menggunakan motif bunga-bunga berwarna cerah. Payung laki-laki biasanya hanya polos atauoun sederhana seperti garis-garis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Profil Blog

Nama                           : Endah Dianingrum Tempat, Tanggal lahir : Batang, 23 Agustus 1999 Pekerjaan                ...